Terlanjur Membeli Asuransi Unit Link

mathieu-stern-1zO4O3Z0UJA-unsplash.jpg

Jika belum, sebaiknya Pembaca menyimak tulisan di artikel sebelumnya tentang mengapa Unit link bukan pilihan yang tepat.

“Telat... sudah terlanjur ikut Unit link. Mau diapain lagi?”

Jika membeli Unit link adalah kesalahan pertama Pembaca, jangan ada lagi kesalahan lain terkait pengalaman Anda berasuransi (jadilah seperti padi, bukan kedelai).

Kiranya analisa di bawah ini membantu Anda menentukan langkah selanjutnya.

Jika Anda tidak perlu beli Asuransi... 

Mungkin Anda tidak sadar bahwa yang dibeli adalah Asuransi berkedok “Investasi”. Mungkin Anda tidak tahu bahwa bayi Anda tidak perlu Asuransi. Mungkin Anda dihipnotis saat dulu beli Asuransi. 

Apapun alasannya, jika tujuan Anda adalah bukan berasuransi, maka target Anda adalah mencairkan semua tabungan Unit link secepatnya.

Perusahaan Asuransi akan mencoba mempertahankan Anda dengan fasilitas Cuti Premi. Perusahaan Asuransi mungkin juga menjelaskan bahwa nilai investasi Anda sedang turun sehingga Anda akan merugi jika mencairkan tabungan (terutama di masa krisis saat Covid-19 membuat harga saham rontok).

Mari kita bahas kenapa saran Perusahaan Asuransi ini tidak tepat untuk Anda.

Fasilitas Cuti Premi artinya Pembeli berhenti membayar kepada Perusahaan Asuransi namun perlindungan Asuransi tetap berjalan. Hal ini dimungkinkan karena Perusahaan Asuransi masih memegang investasi Anda (komponen Reksadana dari Unit link) dan akan memotong biaya asuransi langsung dari investasi Anda. 

Namun ingat, Anda tidak pernah bertujuan membeli Asuransi, sehingga Anda tidak seharusnya dibebankan biaya asuransi. Dengan mengambil Cuti Premi, Anda mengijinkan Perusahaan Asuransi terus memotong biaya asuransi dari investasi Anda.

Alasan lain yang mungkin ditawarkan Perusahaan Asuransi adalah hasil investasi Anda yang sedang merugi. Sehingga dengan mencairkan dana, Anda merealisasikan kerugian dan membuang kesempatan nilai investasi Anda naik di kemudian hari.

Yang perlu Anda sadari adalah bahwa Anda bisa mencairkan dana Anda di Perusahaan Asuransi dan menggunakan dananya untuk membeli Reksadana lewat Bank/Manajer Investasi. Dengan membeli Reksadana, investasi Anda tidak lagi dibebani dengan biaya asuransi, sehingga peningkatan investasi akan lebih maksimal dibandingkan melalui Unit link.

Biaya putus (kontrak)

Akhirnya, satu lagi hal yang perlu dipertimbangkan yaitu biaya putus kontrak. Ini adalah biaya yang dibebankan pada Anda saat ingin mencairkan dana dan memutuskan kontrak. Kadang biaya ini cukup besar sehingga Anda akan berpikir kembali apakah keputusan ini tepat.

Berikut ini adalah cara anda menganalisa masalah ini:

  1. Tanyakan biaya yang dibebankan kepada Anda saat mencairkan dana dan memutuskan kontrak saat ini, tahun depan, 2 tahun lagi, dst. Biasanya biaya putus kontrak akan menurun seiring berjalannya waktu.

  2. Tanyakan biaya yang dibebankan kepada Anda jika tetap melanjutkan Asuransi saat ini, tahun depan, 2 tahun lagi, dst. Selain biaya asuransi, mungkin ada biaya akuisisi yang dibebankan. Besarnya biaya akuisisi ini pun akan menurun seiring berjalannya waktu.

  3. Sadari bahwa ada biaya-biaya yang dibebankan baik untuk melanjutkan atau memutuskan kontrak. Pilihlah kondisi dimana biaya yang dikenakan sekecil-kecilnya kepada Anda, dan cairkan dana pada saat itu.

Mintalah informasi biaya-biaya ini secara tertulis dari Perusahaan Asuransi untuk pegangan Anda di masa depan. Biaya asuransi bisa berubah, tapi biaya akuisisi dan biaya putus kontrak bisa diketahui dengan jelas persentase nya.

Singkat kata

Artikel ini untuk Anda yang tidak ingin berasuransi, namun terlanjur membeli Unit link. Carilah waktu yang paling optimal dan segera cairkan dana Anda. Jika Anda ingin berinvestasi, ada berbagai macam pilihan yang lebih menguntungkan daripada Unit link.

Jika Anda memang memiliki tujuan berasuransi, lanjutan artikel ini (bagian 2) adalah untuk Anda.

Next
Next

Apakah Unit Link buruk?